Kantor Jaminan Mutu (KJM) Universitas Alma Ata Yogyakarta menggelar Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada tanggal 19–21 Agustus 2021 di Hotel Pandanaran. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan penjaminan mutu internal yang menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan kualitas pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing.
Workshop ini menghadirkan narasumber Bapak Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed., Ed.D., seorang pakar SPMI dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peserta workshop terdiri dari anggota tim jaminan mutu universitas serta para pimpinan unit program studi di lingkungan Universitas Alma Ata.
Dalam sambutannya, Kepala KJM Universitas Alma Ata menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMI tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga sebagai bentuk komitmen institusi untuk terus mendorong inovasi dan perbaikan mutu secara berkelanjutan. “SPMI adalah instrumen penting yang memastikan bahwa setiap aspek pendidikan di universitas ini berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sekaligus menjadi dasar evaluasi untuk pengembangan di masa depan,” ungkapnya.
Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai prinsip, tahapan, dan strategi implementasi SPMI yang efektif. Peserta juga diberikan pelatihan untuk mengembangkan siklus penjaminan mutu yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan (PPEPP). Dengan pelaksanaan yang baik, SPMI akan mendukung pencapaian akreditasi unggul, baik untuk perguruan tinggi secara institusional maupun untuk program studi.
Menurut Bapak Markus Budiraharjo, penerapan SPMI yang konsisten dan berbasis data memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. “SPMI bukan hanya tentang mematuhi standar, tetapi juga menciptakan budaya mutu yang melekat dalam setiap proses akademik dan administratif. Budaya mutu inilah yang menjadi pondasi kuat untuk menghasilkan output dan outcome yang berkualitas tinggi,” jelasnya. (MinKJM)